Muharrik NU Gebang Tutup Usia
Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun.
Duka mendalam menyelimuti segenap keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Gebang. Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gebang yang juga Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kabupaten Cirebon Casiwan Abdullah tutup usia, Senin, 23 Agustus 2021 pukul 07.35 WIB pada usia 37 tahun. Senin (23/8).
Penulis mendapat info bahwa sebelumnya almarhum mendadak sakit sejak tadi malam dan pada pagi hari sekira pukul 05.11 almarhum sempat menuliskan story WhatsApp berharap penyakitnya segera disembuhkan. “Semoga lekas sembuh, pengen terus khidmat ning NU”. Selang beberapa jam ia dinyatakan meninggal.
Almarhum Casiwan Abdullah lahir 18 September 1984 di Gebang, Kabupaten Cirebon. Ia dikenal sebagai penggerak NU sejak muda baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Tercatat ia adalah Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Cirebon Periode 2010-2012, Komandan DKW CBP IPNU JABAR 2011-2014, Wakil Bendahara PC GP Ansor Kabupaten Cirebon 2015-2016, Sekretaris Lakpesdam PCNU Kabupaten Cirebon 2016-2021, dan kini mengemban amanah sebagai Sekretaris MWCNU Kecamatan Gebang 2021-2026.
Berita kewafatan almarhum tentu mengejutkan para sahabat terutama keluarga besar NU Gebang. Ucapan belasungkawa pun sempat ramai di media sosial yang ditujukan untuk sosok inspiratif satu ini, bahkan Ketua PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi yang hadir pada pelepasan jenazah merasa kehilangan. Ia menyebut bahwa almarhum adalah sosok muharrik NU yang ikhlas dalam menjalankan tugas.
“Saya kaget dapat berita duka ini. Saya yakin beliau adalah orang baik. Khidmat di NU pun tanpa mengenal lelah, bahkan totalitas perkhidmatannya tanpa batas. Semoga diberikan tempat yang mulia disisi Allah Swt dan dipertemukan dengan para masyayikh NU,” katanya.
Sementara, kerabat dekat almarhum, Wahyono yang juga pernah menjadi Sekretaris PC IPNU Kabupaten Cirebon periode 2010-2012 itu mengatakan bahwa ia adalah sosok yang tidak pernah mengeluh, dan seorang organisatoris sejati.
“Almarhum itu orangnya gak pernah mengeluh semasa di NU. Ia seringkali memberikan semangat dan solusi kepada para kader NU lainnya dan selalu siap sedia menerima perintah demi memajukan organisasi yang diembanya” ungkapnya.
Penulis sendiri mendapatkan kesan menyentuh pada saat bincang-bincang kecil. Pernah dalam satu waktu ia menceritakan kiprahnya di NU. “Saya lebih asyik khidmat di NU dari tataran bawah, sebab itu inti dari proses, khidmatlah di NU dan jangan sesekali mengharapkan keuntungan”. Bahkan guyonon yang sering ditujukan kepadanya pun dianggap biasa saja lalu menjawab “Ya Salaam, sambi tersenyum”. Begitulah khas aktivis NU satu ini.
Selamat jalan Kang, namamu akan terkenang selalu. Salam hormat Sang Abdi NU Sejati. Semoga khusnul khotimah. Aamiin.
Pewarta: Ahmad Faiz RF