Siswa SMP NU An Nashuha Terbitkan 3 Karya Buku
Pelajar NU Cirebon,
[Pabedilan] – Sekolah Menengah Pertama Nahdlatul Ulama (SMP NU) An Nashuha, Kalimukti, Pabedilan akan melaunching 3 karya buku yang dilakukan oleh siswa-siswinya pada Sabtu, (19/6) mendatang.
Buku pertama mengenai antologi puisi berjudul ‘Sastra Santri An Nasuha’ karya seluruh siswa SMP NU An Nasuha yang berisi seluruh kehidupan santri selama di pesantren.
Sementara, untuk buku puisi ‘Sejak Sajak Menjejak’ merupakan karya Muhammad Khoirul Marzuki, salah satu siswa kelas IX SMP NU An Nasuha yang berisi perjalanan pengarang selama di pesantren.
Ketiga, novel ‘Starligh System’ karya Fikri Jalaludin yang berisi imajinatif pengarang mengenai kehidupan manusia, teknologi dan bintang.
Ibnu Ubaidilah, seorang guru Sejarah Kebudayan Islam (SKI) yang mendorong para siswanya melahirkan karya itu mengungkapkan, asal mula 3 buah tangan itu dibuat.
“Saat itu saya mulai mengajar pelajaran bahasa Indonesia pada tahun ajaran 2020/2021 karena guru bahasa indonesia mengambil cuti untuk menjalani proses persalinan kelahiran anaknya yang ke 2. Saya mengambil alih untuk ngajar,” kata Ibnu.
Ia pun mulai mengajar dan memberikan materi tentang sastra puisi dan cerpen. Semula Pak Ibnu, sapaan akrabnya, memberikan tugas kepada siswa-siswa untuk membuat puisi yang berisi pengalaman perasaan ketika di pesantren dengan judul dan jumlah puisi yang bebas tidak terbatas namun dengan tetap satu tema kepesantrenan.
“Dari sinilah terciptanya buku Antologi puisi “Sastra Santri an Nashuha”, dan penemuan bakat saudara Muhammad Khoirul Marzuki yang mampu membuat puisi dengan jumlah banyak dari pengalamanya menjadi santri, dengan melahirkan sajak sejak menjejak,” jelas Ibnu.
Sedangkan untuk cerpen, Ibnu memberikan tugas untuk membuat cerita apa saja baik yang nyata maupun bersifat imajinasi. Ia kemudian menemukan bakat Fikri Jalaludin dalam membuat novel.
Ibnu menjelaskan, setiap siswa memiliki bakat yang pasti berbeda-beda. Maka tugas dari seorang pendidik adalah menemani mereka menemukan bakatnya masing-masing.
“Kita ajak mereka belajar pada pengalaman mereka sendiri dan mengajak mereka pada hal yang baru. Nanti kita temukan apa kesukaan mereka maupun bakat mereka. Karena fitrah dari proses pembelajaran adalah cinta pada belajar itu sendiri.
Jangan bebani mereka, tapi kita fokuskan agar bakat mereka yang miliki terus berkembang,” ujarnya.
Ibnu bersama seluruh guru SMP An Nasuha pun sangat bangga dan mendukung bagi pembuatan karya dan penemuan bakat peserta didiknya. Terlebih ini merupakan yang pertama.
“Semoga di tahun kedepannya, akan lebih banyak ditemukan lagi bakat-bakat yang dimiliki siswa siswa SMP NU An Nashuha. Sehingga akan muncul karya-karya baru. Bukan hanya di bidang karya sastra saja, namun juga bidang lainnya,” tutup Ibnu. (suf)