IPNU IPPNU Cirebon Dilatih Berdakwah Toleran Melalui Media Sosial
Pelajar Cirebon,
Sumber, (PNC) – Sebanyak empat puluh pelajar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Cirebon dilatih cara memanfaatkan media sosial untuk dakwah toleran.
Bertempat di Gedung Pimpinan Cabang Nahdlatu Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Sabtu (26/10), mereka dilatih oleh Pengurus Lembaga Taklif wa Nasyr PCNU Kabupaten Cirebon.
Ketua LTNU Kabupaten Cirebon, Ahmad Rofahan mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan para kader IPNU dapat menggunakan media sosial dengan bijak. Sehingga, para peserta tidak terjebak pada penyebaran konten hoaks yang melanggar Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Maka harus hati-hati membuat atau menyebarkan konten. Harus bijak menggunakan media sosial,” ujarnya.
Rofahan melanjutkan, selain bertanggung jawab terhadap media publikasi IPNU – IPPNU masing-masing daaerahnya, para peserta juga nantinya akan membantu Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Astanajapura dalam menyebarkan dakwah-dakwah toleransinya di media sosial.
“Maka para peserta saya wajibkan membuat fanspage IPNU-IPPNU dan MWC NU di daerahnya masing-masing”, katanya.
Pada pelatihan tersebut, para peserta mengikuti dengan seksama bagaimana memanfaatkan media sosial dengan bijak. Termasuk mengoperasikan sejumlah platform media sosial.
Selain itu, peserta juga dilatih membuat caption atau konten menarik di media sosial. Bagaimana pesan itu dibuat dan agar sampai dipahami warganet.
Membuat caption atau keterangan foto yang paling standar di media sosial harus sesuai dengan tata bahasa. Yaitu dengan kalimat yang tepat; berfaidah dan bermanfaat.
“Karena dengan kalimat yang tepat akan berpengaruh dengan informasi maupun makna pesan yang ingin disampaikan”, katan Husain Ali, salah satu pembicara.
Sementara pembicara lainnya, Anies Al Hilmi memaparkan bagaimana membuat konten dengan isu yang sedang tren di mesin pencarian. Salah satunya Google Trend.
Menurut Anies, admin bisa membuat konten yang update dengan merujuk Google Trend. Sehingga konten yang diunggah di media sosial tetap update.
“Di Google Trend, kita bisa mencari isu atau topik yang sedang ramai dicari pembaca. Tidak hanya itu, kita juga bisa mencari isu yang sedang ramai di sebuah wilayah atau negara,” tuturnya.
(HSN / Muizz)