Pra Rakorcab, PC IPNU Adakan Kuliah Umum Tentang Sejarah NU di Kabupaten Cirebon
Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Cirebon kemarin mengadakan acara kuliah umum tentang sejarah NU Kabupaten Cirebon di Auditorium PCNU lantai 2, Sumber, (3/11/2023). Kuliah umum merupakan bagian dari acara pra Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) PC IPNU yang akan diselenggarakan Minggu, 5 November 2023 di Pendopo Bupati Cirebon.
Tema kuliah umumnya adalah “Political Strategy of Nahdatul Ulama Cirebon Regency During 1952-1967.” Narasumber dalam kuliah umum adalah Ahmad Rofi’i, dosen sejarah dari salah satu Universitas di Indramayu. Dalam kuliah umum yang berelangsung selama kurang lebih 2 jam. Ahmad Rofi’i menyampaikan beberapa poin penting kepada peserta kuliah (kader PC IPNU di Kabupaten Cirebon).
Pertama tentang bagaimana Nahdatul Ulama (NU) berdiri. NU berdiri tahun 1926, melalui Komite Hijaz. Sebuah komite yang digagas KH. Wahab Chasbullah, KH. Hasyim Asyari dan beberapa ulama lain yang didalamnya berisi delegasi para ulama dari berbagai penjuru se-Jawa dan Madura serta membahas isu-isu keagamaan yang pada waktu itu sedang ramai dibicarakan. Contohnya seperti isu penghancuran makam Nabi dan seterusnya. Sehingga kemudian terbentuklah organisasi NU.
Kedua tentang berdirinya NU di Kabupaten Cirebon. NU di Kabupaten Cirebon secara formal berdiri pada tahun 1931. Pendiriannya tidak lepas dari beberapa sosok ulama alim seperti KH. Amin Sepuh, KH. Abbas Abdul Jamil, KH. Abdul Chalim dan KH. Idris Kamali.
Ketiga tentang transformasi NU dari ormas Islam ke partai politik. Transformasi terjadi pada tahun 1952. Transformasi terjadi karena ketika itu para ulama NU merasa perlu melebarkan perjuangannya (untuk umat Islam/kalangan nahdliyin) ke ranah politik. Keempat tentang peran ulama Cirebon dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Kelima tentang sejarah NU kembali ke khittah tahun 1986 dan lain-lain.
Beberapa poin itu dia katakan sangat penting diketahui oleh rekan-rekan IPNU di Kabupaten Cirebon. Tujuannya supaya rekan-rekan IPNU bisa mengetahui sejarah, bisa lebih semangat lagi dalam berkhidmah di NU dan bisa mengukur langkah-langkah seperti apa yang harus dilakukan dalam organisasi (sesuai tanggung jawab dan ranah).