Solusi Kenakalan Remaja dan Pentingnya Sebuah Pendekatan Holistik

0

Kenakalan remaja menjadi masalah rumit di lingkungan masyarakat. Menyikapi masalah itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menggagas kebijakan mengirim siswa nakal ke barak militer.

Kebijakan itu menuai pro-kontra. Ada yang setuju dengan kebijakannya mengingat masalah kenakalan remaja sudah sangat meresahkan, ada juga yang menolak dengan pertimbangan hak asasi manusia dan perlindungan anak.

Alih-alih menggunakan pendekatan militer, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Kabupaten Cirebon sendiri lebih mendorong pendekatan holistik untuk mengatasi masalah kenakalan remaja.

Dalam riset yang dilakukan PC IPNU, faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di kalangan pelajar lebih banyak disebabkan oleh faktor keluarga, lingkungan dan pendidikan. Sehingga solusi yang dicanangkan harusnya menggunakan pendekatan yang lebih rasional.

Kebutuhan mereka bukan soal pendisiplinan melainkan pendampingan dan pembinaan yang mengarah kepada pemahaman anak, bukan melalui pendekatan militer yang belum tentu hal sesuai dengan kebutuhan anak.

Kebijakan gubernur itu bisa memunculkan stigma negatif terhadap pelajar yang dikirim ke barak militer di lingkungan sosial. Selain itu kebijakannya juga bertentangan dengan hak dan perlindungan anak baik nasional dan internasional.

PC IPNU sebetulnya mengapresiasi perhatian pemerintah Jabar dalam upaya menyelesaikan persoalan kenakalan remaja, tapi upaya yang dipilih seharusnya lebih solutif dan edukatif. Anak-anak nakal dan bermasalah lebih baik dikembalikan saja ke lembaga pendidikan dan orang tua. Tapi tentunya perlu diiringi dengan pendampingan dan pembinaan bagi keluarga dan pendidikan terkait.

Lembaga pendidikan perlu mengadakan layanan konseling dan sosialisasi kenakalan remaja yang lebih masif. Selain itu, para pelajar juga perlu didorong untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang postif di sekolah atau di rumah. Seperti didorong untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakulikuler dan organisasi di sekolah, di luar rumah dan seterusnya.

Dalam hal ini, PC IPNU mengapresiasi surat edaran (SE) gubernur tentang pendidikan berkonsep Gapura Panca Waluya yang mencantumkan poin dorongan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Namun, sebagai upaya konkret, PC IPNU juga menekankan pentingnya regulasi yang secara khusus mengatur masalah kenakalan remaja dan penanganannya yang menggunakan pendekatan holistik serta mempertimbangkan hak anak di tingkat daerah.

Penulis: Wahyu Wibisono (Ketua PC IPNU Kabupaten Cirebon)

Editor: Ega Adriansyah

Share on :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *