Cegah Kenakalan Remaja di Sekolah, Wakil Sekretaris PCNU Sarankan Institusi Pendidikan Bekerja Sama dengan IPNU IPPNU

Cirebon, Pelajar NU Cirebon – Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Masyhari, menyampaikan saran kepada institusi pendidikan agar bekerja sama dengan IPNU IPPNU dalam rangka mencegah terjadinya kenakalan remaja di lingkungan sekolah.
Saran itu dia sampaikan ketika menghadiri acara Seminar Pelajar Anti Kenakalan Remaja dan Narkotika yang diadakan oleh Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) mewakili jajaran Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon di Pendopo Bupati Cirebon, Kamis, (16/5/2024).
Kenakalan remaja yang melibatkan para pelajar menurutnya merupakan tantangan yang mesti diselesaikan dalam dunia pendidikan saat ini.
“Kenakalan remaja mungkin perlu kami singgung dalam konteks bagaimana seorang pelajar itu dididik di lembaga pendidikan mulai dari TK, SD, SMP sampai perguruan tinggi dan merupakan sebuah tantangan yang mesti diselesaikan,” ujarnya.
Seminar pelajar yang diadakan oleh PC IPNU IPPNU merupakan edukasi yang bagus untuk membentuk pemikiran para pelajar yang baik dan cenderung menghindari aksi-aksi kenakalan remaja yang tidak ada manfaatnya, merugikan diri sendiri dan merugikan masa depan.
Ketika pemikiran para pelajar sudah bisa diedukasi dengan tepat, disuguhi oleh pengetahuan-pengetahuan tentang jenis-jenis kenakalan remaja, dampak dan cara menghindarinya, dia berharap mereka mampu menjadi pelajar yang tidak terlibat dalam aksi-aksi kenakalan remaja atau penyalahgunaan narkoba.
“Seminar ini bagian dari edukasi untuk membimbing pemikiran para pelajar. Jika pemikirannya diedukasi dengan tepat, maka diharapkan tindakannya juga akan tepat.” Lanjutnya.
Dia kemudian menyinggung soal peranan media sosial yang sebetulnya cukup memengaruhi perilaku para pelajar melakukan aksi-aksi kenakalan remaja dan tindakan melanggar hukum lainnya.
Aksi kenakalan remaja yang belakangan marak terjadi di Kabupaten Cirebon dan wilayah lain, seperti aksi bullying, menyebarkan ujaran kebencian dan lain-lain menurutnya menjadi aksi yang juga dipengaruhi oleh media sosial.
“Media sosial juga menjadi pemicu kenakalan remaja. Membully, menyebarkan ujaran kebencian di media sosial juga merupakan (bagian dari) kenakalan remaja (jika dilakukan oleh para remaja),” pungkasnya.
Aksi-aksi kenakalan remaja (di media sosial atau di lingkungan real) itu bisa berdampak negatif terhadap diri sendiri dan orang lain di lingkungan sosial maupun pendidikan, maka, dia menganjurkan agar pihak-pihak yang terkait harus berupaya mencegahnya dengan maksimal. Namun, dia menyarankan agar upaya pencegahan itu dilakukan secara edukatif.
“Harus dicegah secara edukatif,” imbuhnya.
Salah satu yang dia maksud edukatif adalah seperti acara seminar yang diadakan oleh PC IPNU IPPNU Kabupaten Cirebon yang targetnya adalah para pelajar yang memang punya kecenderungan besar melakukan aksi kenakalan remaja dan terjerat narkoba.
“Ini termasuk tindakan preventif yang perlu diapresiasi sedalam-dalamnya,” katanya.
Tapi, dia berharap agar seminar yang sudah bagus itu ditindak lanjuti dengan upaya menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait yang bisa mendukung spirit IPNU IPPNU mencegah kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba yang menjerat para pelajar di Kabupaten Cirebon.
“Mudah-mudahan tidak berhenti di sini, melainkan juga ada tindak lanjut dengan kerja sama dengan pemda, dinas dan penegak hukum di Kabupaten Cirebon,” pungkasnya.
Selanjutnya, dia juga melihat pentingnya upaya kerja sama antara IPNU IPPNU dengan institusi pendidikan. Karena itu, dia mendorong agar institusi pendidikan di Kabupaten Cirebon bisa menjalin kerja sama dengan IPNU IPPNU dalam rangka mencegah kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba yang banyak menjerat para pelajar.
“Kami merekomendasikan kepada pihak terkait, bagaimana agar di sekolah menengah di seluruh Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan IPNU IPPNU untuk mencegah (terjadinya) kenakalan remaja (dan kasus penyalahgunaan narkoba) di sekolah,” tutupnya.
Bentuk kerja samanya bisa dengan pembentukan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU IPPNU di setiap sekolah.
Penulis: Ega Adriansyah