Rakercab IPNU IPPNU: Apresiasi dan Harapan yang Melangit
PC IPNU IPPNU Kabupaten Cirebon telah mengadakan rapat kerja membahas program kegiatan yang akan dilakukan selama dua tahun ke depan. PC IPNU sendiri mengadakan Rakercab Minggu, 24 September 2023 di rumah makan Roso Echo di Talun. Sedangkan PC IPPNU sudah mengadakannya Minggu lalu di Meeting Room PCNU Kabupaten Cirebon. Di IPNU, saya pribadi mengikuti raker tidak secara penuh. Saya terlambat datang. Sebelumnya saya harus menghandel atau mengawal tugas liputan kunjungan kerja PCNU Kabupaten Cirebon di SMANU Ciledug.
Kebetulan rekan-rekan saya di tim media center atau jurnalis di Lembaga Taklif Wan Nasyr Nahdatul Ulama (LTN NU) tidak ada yang bisa menghandel liputan di sana, jadi, saya ditugaskan oleh jajaran redaksi NU Cirebon untuk menghandelnya. Saya datang ke tempat raker IPNU sebelum Isya. Ketika datang, beberapa menit kemudian raker tersebut dimulai. Agenda raker hanya menyisakan dari lembaga-lembaga saja. Kalau tidak salah tinggal 4 lembaga saja.
Lembaga Ekonomi dan Kewirausahaan (Lekas), Lembaga Anti Narkoba (LAN), Lembaga Pers dan Penerbitan (LPP) dan Lembaga Komisariat dan Perguruan Tinggi (LKPT). Untuk 4 lembaga itu, program kerjanya sudah bagus. Tinggal nanti pelaksanaannya harus maksimal. Terutama Lekas, sebagai lembaga yang mengurus soal ekonomi atau penopang kemandirian organisasi, program kewirausahaan mereka (yang dikawal Rekan Haikal) mau tidak mau harus dilaksanakan secara serius.
Misal program pengadaan jas atau batik IPNU IPPNU khas Cirebon, saya pikir, pengadaanya sudah bagus, tinggal bagaimana nanti mekanisme penjualannya. Kalau bisa, saya sendiri kepikiran bahwa mekanismenya harus terstruktur melibatkan pengurus IPNU IPPNU sampai di tingkat ranting. Seluruh kebutuhan jas atau batik IPNU IPPNU mungkin perlu dikoordinir di Lekas PC IPNU atau IPPNU Kabupaten Cirebon. Meski dari sisi ilmu ekonomi hal demikian disebut sebagai monopoli, tetapi untuk kepentingan organisasi, saya pikir tidak masalah. Hal itu bisa menjadi pundi-pundi atau jalan meraih target kemandirian organisasi.
Saya pribadi pernah bilang dalam tulisan lalu bahwa hal krusial yang mesti digarap banyak organisasi masyarakat maupun lainnya termasuk organisasi pelajar di luar lingkungan sekolah adalah sesuatu yang berkaitan dengan kemandirian organisasi ini . Untuk organisasi setingkat pelajar khususnya IPNU IPPNU, hal krusial lainnya adalah berkenaan dengan kaderisasi, program pengembangan literasi (dalam berbagai aspek), program pengabdian kepada masyarakat dan pengadaan program-program inovatif yang maslahat untuk kalangan pelajar minimalnya di Kabupaten Cirebon.
Untuk program inovatif yang maslahat, untuk dua periode kepengurusan (atau mungkin 3) dari Rekan Ahmad Yusuf dan Rekanita Devi Farida, juga Rekan Wahyu Wibisono dan Rekanita Ayu Nurul Aghniya sekarang, program seperti itu sudah ada, di antaranya ialah beasiswa untuk para pelajar IPNU IPPNU di Kabupaten Cirebon. Ini program yang bagus dan menarik. Jika maksimal dan menjadi andalan ketika aktivitas kaderisasi dilakukan (makesta atau lainnya), hal itu mungkin bisa menjadi penyemangat dan motivasi para pelajar atau pemuda mengikuti kegiatan IPNU IPPNU di akar rumput.
Saya berharap berbagai program kegiatan yang telah disahkan melalui raker dapat berjalan secara optimal dan tiada hanya bersifat formalitas (menggugurkan kewajiban). Melainkan memiliki target-target pencapaian yang jelas, terencana dan serupanya. Semoga Rekan Wahyu dan Rekanita Ayu (beserta semua jajarannya) bisa menggawangi kepengurusan PC IPNU IPPNU Kabupaten Cirebon periode ini dengan baik. Dan semoga dalam semua aktivitas berorganisasi yang dijalankan rekan dan rekanita di PC IPNU IPPNU itu, Allah bisa memberkahinya, memberikan rekan dan rekanita kesehatan, kelancaran dan kemudahan-kemudahan lainnya. (Ega Ardiansyah)